Tampaknya di barisan pertemanan FB saya, ada sejumlah orang yang yakin betul bahwa PKI dan komunisme akan bangkit lagi. Waspada memang keharusan, tapi kalo lebay, ya jadi konyol dan menggelikan.
Rujukan yang dipake pernyataan jenderal Kivlan, montase-montase video testimoni penyintas tragedi pemberangusan orang-orang yang dituduh PKI (yang diartikan sbg upaya mereka membangkitkan komunisme). Bukan buku-buku yang ditulis oleh ilmuwan sejarah yang teruji kesahihahan metodologinya.
Munculnya anak-anak tokoh PKI ke publik juga dianggap sebagai indikator. Padahal mereka, bersama dengan anak-anak para pahlawan revolusi dan anak-anak tokoh DI TII, sejak beberapa tahun lalu telah tergabung dalam sebuah wadah bernama Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) yang dibina oleh mantan jenderal.
Paling lucu, ada orang yang menyebut komunisme dibangkitkan melalui ideologi sosialisme. Padahal dari diskusi-diskusi proklamator Bung Hatta dengan Haji Agus Salim saat sekolah di Batavia, keduanya sampai pada kesimpulan bahwa intisari sosialisme Karl Marx telah lebih dulu diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW berabad-abad silam. Seorang teman Nasrani yang membaca terjemah Surat Al Ma’un jatuh pada kesimpulan bahwa Islam sangat sosialis. Itu dia belum membaca ayat-ayat Alquran lain tentang perintah zakat. Juga belum tahu salah satu hukuman dalam Islam adalah memerdekakan budak yang semangatnya adalah menghapus perbudakan dari muka bumi.
Soal munculnya video orang atheis juga dianggap sebagai pertanda bangkitnya komunisme. Padahal tak perlu menjadi komunis untuk menjadi atheis. Orang-orang yang antiagama juga dituduh komunis. Padahal ada seorang teman, yang setelah melewati rangkaian perjalanan hidup, kini memilih menjadi seorang agnostis (bertuhan tapi tak beragama). Hadahullah.
Catatan kakak saya berikut ini menarik dibaca untuk menyanggah keyakinan sejumlah orang atas bangkitnya “mayat” komunisme. https://www.facebook.com/mkholid.syeirazi/posts/10156664207038242
Bagi saya, membangkitkan mayat adalah mukjizat spesial yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Isa Alaihis sholatu wassalam. Allahu a’lam
Sumber : Syafiq syeirozi
EmoticonEmoticon